By Kirana Agustina - Salt Water Girl
  • Home
  • Sustainable Living
  • SALTWATER GIRL life
    • Daily Life
    • Self thought
    • Scholarship
      • UN Fellowship
      • Chevening
      • IMO eXXpedition
    • Travels
      • Asia
      • Pacific
      • Europe
        • London Story
      • Australia
      • United States
  • Talks & Projects
  • About Me
Home
Sustainable Living
SALTWATER GIRL life
    Daily Life
    Self thought
    Scholarship
    UN Fellowship
    Chevening
    IMO eXXpedition
    Travels
    Asia
    Pacific
    Europe
    London Story
    Australia
    United States
Talks & Projects
About Me
By Kirana Agustina - Salt Water Girl
  • Home
  • Sustainable Living
  • SALTWATER GIRL life
    • Daily Life
    • Self thought
    • Scholarship
      • UN Fellowship
      • Chevening
      • IMO eXXpedition
    • Travels
      • Asia
      • Pacific
      • Europe
        • London Story
      • Australia
      • United States
  • Talks & Projects
  • About Me
Browsing Category
Travels
Denmark•Self thought•Travels

Life is Once for Danish #part1

December 30, 2018 by Kirana Agustina 3 Comments

July 24, 2011

Dalam perbincangan hangat dengan keluarga Indonesia, yang sudah lama menetap di Copenhagen-Denmark, saya pun berdiskusi mengenai alasan penduduk Eropa, khususnya Denmark dengan gaya hidup yang sangat ‘eco-friendly’. (Diluar hal yang saya sadari bahwa dengan status negara maju tentunya perut sudah bukan jadi hal yang dikejar tapi bagaimana meningkatkan kualitas hidup).

They said: “Because of their philosophy that life is once.”

Terinspirasi dengan philosophy mereka, sejak saat itu hingga saat ini, saya pun selalu menerapkan philosophy ini dalam segala aspek kehidupan. Yes, because life is once so if you do it right, once is enough.

Philosophy hidup inilah yang mendorong mereka ingin menjadikan hidupnya sangat berkualitas, dan secara langsung maupun tidak berdampak terhadap lingkungan disekitar mereka.

Let me tell the stories sembari berjalan-jalan. 

Excited! Satu kata yang terlukis ketika saya mendapat email dari panitia summit lingkungan di Swedia bahwa mereka menyarankan kami untuk memesan tiket perjalanan kami ke Copenhagen, Denmark, bukan Stockholm di Swedia. Ternyata karena kota di Swedia yang akan saya kunjungi jaraknya lebih dekat 4 jam waktu tempuhnya dibandingkan melalui stockholm.

Hari yang saya tunggu pun tiba, lagi dan lagi Allah mengabulkan doa saya yang menurut saya tidak mungkin. Sudah lama, saya ingin sekali ke Copenhagen yang merupakan lokasi gelaran Conference of the Parties (COP) 15 yaitu kerja rutin United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang dilakukan sebagai tindak lanjut Protokol Kyoto.

But to be honest, yang bikin saya kepincut sama Denmark adalah foto bangunan warna-warni Nyhavn yang selalu saya lihat di website penerbangan dan akhirnya bisa saya abadikan sendiri. Alhamdulillah..

Seperti kita tahu, Denmark termasuk negara Skandanavia yang jadi idaman banyak orang untuk tinggal dan menetap di sana. Negara yang termasuk anggota Uni Eropa ini, sampai sekarang belum bergabung dalam Eurozone dan mata uangnya pun masih Danish Krone.

Negara ini selalu masuk dalam 10 besar negara dengan pendapatan tertinggi di dunia. Berdasarkan laporan majalah Forbes, Denmark memiliki iklim bisnis terbaik. Dari tahun 2006 sampai 2008, survey mengatakan Denmark adalah “tempat yang paling menyenangkan di dunia”, dipandang dari standar kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan. Sementara, survey Global Peace Index tahun 2009 mengatakan Denmark menduduki posisi negara paling damai kedua di dunia, setelah Selandia Baru. Di tahun 2009, Denmark adalah salah satu dari negara yang paling tidak korup di dunia berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi, posisi kedua setelah Selandia Baru.

Fakta – fakta diatas tersebut saya alami secara nyata. Kesadaran pajak yang mereka bayarkan dialokasikan pemerintahnya dengan baik ke sektor publik dengan menyediakan fasilitas yang sangat baik dan berkualitas.

Dimulai dari langkah pertama saya di Copenhagen Airport – Københavns Lufthavn, Kastrup, the major airport for both Copenhagen, Denmark and Malmö, Sweden.

Segala berjalan lancar dalam proses pengecekan imigrasi, setelah say goodbye sama kenalan baru – satu cewe philipina yang akan Au Pair dikeluarga Denmark dan satu cewe Thailand yang akan menetap selama tiga bulan di copenhagen karena memiliki pacar orang Denmark yang dengan ramahnya mengajak saya jalan-jalan dengan pacarnya kalau saya lama di copenhagen (Sayangnya tidak) – Saya pun memulai segala petualangan saya di Denmark.

Alhamdulillah tidak sulit bertemu dengan mas Budi, WNI yang sudah lama bekerja di Denmark dan negara lainnya. Begitu keluar airport saya langsung mengenali keramahan wajah indonesia tersebut.

Kami pun langsung menuju kerumah Mas Budi. Mas Budi yang sangat well educated dan ramah banyak cerita tentang Denmark di setiap perjalanan. Dalam perjalanan, Mas Budi banyak bercerita tentang moda transportasi apa saja yang ada di Denmark dan yang bikin saya kaget ternyata orang Denmark GILA ASURANSI. Berbeda 180 derajat tentunya dengan orang Indonesia yang justru menghindari asuransi.

Dari mulai barang berharga mereka, pendidikan anak, sepedah jelek, sampai kacamata aja mereka asuransiin. Dari total besaran gaji mereka setahun, mungkin 3 bulan besar gajih mereka habis untuk asuransi. Yap, ada sepedah jelek banget yang saya lihat dan kata mas Budi itu di asuransikan juga. WOW. Yap karena meskipun tingkat kesejahteraan mereka yang sudah baik, kasus pencurian sepedah juga masih ada saja, yang menurut mereka dilakukan oleh para imigran.

Turun dari trem, kami pun berjalan sekitar 15 menit kerumah Mas Budi. Atmosfir udara dingin dan cuaca mendung kala itu, memang sering terjadi di Denmark. Hal itu kata Mas Budi menyebabkan tingkat bunuh diri di Denmark bisa dibilang tinggi loh. Buat yang lagi galau-galau jangan terbawa suasana yah kalau kesini, emang sendu banget. Hehehe

Saya pun teringat kehidupan saya di Ukraina yang masa itu musim salju dengan -9 derajat memiliki kemiripan dengan suasana spring-summer di Denmark. Sambil berjalan, teringat titipan seorang teman agar difotokan jalur sepedah dan yang berbau sepedah disetiap negara yang akan saya kunjungi. Ok, photo pertama saya tentang sepedah.

Banyak banget tempat parkir sepedah seperti dsamping, disetiap rumah, pertokoan, dll. Nanti saya post tempat parkir sepedah yang lebih  dahsyat yang saya lihat di belanda yah.

To be continued yah.. kiran mau cerita tentang kebebasan mas Budi yang memberikan ruang kreatif di kamar anaknya, Hagi, yang saya tempati selama disana (brikut dengan fotonya, yang sangat menginspiratif bagi saya untuk melakukan hal yang sama untuk anak saya kelak) dan segala diskusi bersama Mas Budi dan istrinya Mba Demi yang baik dan berwawasan itu, dan pola hidup mereka yang secara tidak langsung menyerap gaya hidup positif orang denmark

Love,

K

Disclaimer: Tulisan ini dibuat tahun 2011, jadi besar kemungkinan peringkat dan data sudah ada yang berubah. Sengaja ga saya rubah karena fakta tahun 2011 memang seperti itu adanya. Semoga tahun 2019 bisa berkunjung kembali ke Denmark dan menceritakan perkembangannya dan data-data yang didapat sesuai tahun kejadian yaa.. Aaaaminnnn

Share:
Reading time: 4 min

Search

Recent Posts

Pagi Hari di Pergantian Umur

Pagi Hari di Pergantian Umur

August 12, 2020
Life is Once for Danish #part1

Life is Once for Danish #part1

December 30, 2018

About me

 

Hello, my name is Kirana. I am Indonesian living in London. This is my blog, where I post my daily-thought, photos and traveling tips.  I am enjoy the bustle of a city, but also love spending time in the warm countryside, sitting at a cafe, and having a cup of coffee. My soul is nourished by being in nature, enjoy a sunrise and sunset every once in a while, sit under the stars, stop and smell the flowers, as well as by having a deep, meaningful conversation about love, arts, photography and the philosophy.

Archives

  • August 2020 (1)
  • December 2018 (4)
  • June 2017 (2)
  • December 2016 (1)
  • September 2016 (1)
  • August 2016 (1)

Instagram Feed

kira_nagustina

Ocean lover/advocate. Part of National Plastic Action Partnership @wriindonesia @worldeconomicforum, @cheveningfcdo and @exxpedition_ guest crew 🌊⛵️

Kirana Agustina
After more than 2,5 years working with Global Plas After more than 2,5 years working with Global Plastic Action Partnership (GPAP) team over hundreds of zoom meetings, it feels so surreal to be able to work together at the same place, lunch together on a sunny day overlooking the lake at @worldeconomicforum office. So grateful to be part of the plastic action team and to have wonderful colleagues like them. Missing Roisin and Taylor but sure there will be more in-person meeting in the future ✌🏻 cos nothing beats physical meeting ✨ thank you everyone for the very welcoming day and the hospitality! #plasticactionteam
Foto kedua, mumpung lg di Eropa kata @nandaasrinoo Foto kedua, mumpung lg di Eropa kata @nandaasrinoor 😅
Started my Copenhagen chapter by missing a flight Started my Copenhagen chapter by missing a flight in Frankfurt. Gara2 lg banyak siapin last minute push webinar event dimana harus jadi moderator awalnya, dan mojok fokus meeting dan PD aja semua aman2 karena pergi brg dua delegasi Indonesia lainnya yg standby deket gate. Ternyata eh ternyata ada last minute changing gate tp ga ada pengumuman dan beda terminal. Ga kekejar keburu closed gate nya, but as traveller - i see this as an opportunity to see Frankfurt 🥰😅 lgsg googling “how to make the most of your layover in Frankfurt” dan lgsg nitip tas cabin luggage di locker dan strolling around the city center for a few hours meskipun belum tidur 🥺🐼. ✨
.
Tak lupa foto2 in tempat sampah, jenis pemilahannya, and tried the @tomragroup container deposit return schemes at the airport to return my empty bottle from onboard flight for recycling and received 25 cents Euro for donation to Make A Wish foundation. Thinking my sea-ster too 🌊 @kristinemarieh with this TOMRA recycling plastic machine. #throwback
When we entrusted teh @intananggitapratiwie‘s cr When we entrusted teh @intananggitapratiwie‘s creative minds with @setali.indonesia to design our upcycled wedding dresses from their warehouse.. and then we spotted our wedding dress in @bazaarindonesia 💗💗💗
.
Baju yang jadi dalam 2 bulanan, ga pake penjait, tapi tukang permak andalan teh intan dengan bahan2 dari apapun yang ada dalam warehouse @setali.indonesia dipadu dengan kain tenun ikat ngada NTT 💗🥰
.
Awalnya mamah bingung banget ga abis pikir bikin baju nikah kok pake baju bekas 😃 dibilang ga sekalian aja pake bahan dari daun 😆 tapi dengan penuh kepercayaan dengan imajinasi teh intan.. voilaaa!
.
Dan thank you @bazaarindonesia for sharing teh intan’s great work and awareness of this upcycled ideas!
.
📸: @intananggitapratiwie
Napak tilas ke kampus pak suami @nandaasrinoor 💗 next gantian ke @ucl yaa baby.
Tanggal 2-3 April adalah our wedding anniv. Dari p Tanggal 2-3 April adalah our wedding anniv. Dari pagi uda di surprisin terus sama @nandaasrinoor 💗 tapi salah satu yang paling bikin happy banget adalah sempet nengokin pertumbuhan 10 pohon mangga yang kita tanem di tempat nikahan kita di @dusun_bambu. They are growing well (from within). Kalau kata bapak gardener dan Nanda, pertumbuhan pohon mangga nya exponential jd tahun2 awal ini akar baru menguat kedalam tanah dan 5-10 tahun kedepan mudah-mudahan sudah bisa tumbuh lebat dan berbuah.
.
10 pohon mangga ini diharapkan bisa menyerap setengah dari emisi karbon pernikahan kita sebesar ~2 ton CO2, tahun lalu dari transportasi, makanan dan limbah yang diproduksi selama acara pernikahan. Thank you kak @naynadine and kak @hilyanihidranto bantu penanamannya dan juga tim EMISI WRI kmrn bantu itungin emisi nikahan dan siapin semua pohonnya @sdewiratna juga @kakaktian rekomendasi pohonnya 🌱
.
Setengah nya lagi mudah2an terserap dari penanaman dan adopsi >50 bayi karang dan bintang karang di Taman Laut Nusa Penida melalui urun dana dari sahabat dan teman2 undangan. 💗
.
Nah, next perlu ke Nusa Penida lagi nengokin corals2 nya DAN JUGAAA yg belum pernah diceritain NENGOKIN OUR 1st SON baby BABAGANOUSH. Yes I am a Shark Mama. Kado adopsi dari my eps babes @lulyslebre @vandusz @tutiiraola @sofia_hvr @adrichavarriaf @laurajupp @em_atks @lightfootanna in Maldives. Ladies, should we make a trip to Maldives? 🌊
.
Maldives should be our next trip to see our son ya @nandaasrinoor 🌊
Load More... Follow on Instagram
Follow on Instagram
This error message is only visible to WordPress admins
Error: There is no connected account for the user 3035270156.

© 2017 copyright PREMIUMCODING // All rights reserved
Designed by Premiumcoding